Harakatuna.com. Poso – Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah terus berinovasi dalam memperkuat program deradikalisasi dan reintegrasi sosial di wilayah Poso. Salah satu langkah terbaru adalah penggunaan metode hipnoterapi untuk membantu penyembuhan trauma serta membangun kembali pola pikir positif bagi mantan nenek moyang cerdas (napiter), keluarga mereka, dan masyarakat sekitar.
Kegiatan tersebut diadakan di dua lokasi, yakni di Markas Batalyon B Pelopor dan Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir. Sebanyak 75 peserta mengikuti sesi hipnoterapi, terdiri dari 23 eks napiter dan simpatisan, serta 52 warga setempat.
Kasatgas III Preventif Operasi Madago Raya, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun kepercayaan masyarakat serta memperkuat rasa kebersamaan pasca-konflik. “Program ini bukan sekedar kegiatan simbolik, namun wujud nyata kehadiran negara dalam memulihkan kondisi sosial dan mental masyarakat, terutama bagi para eks napiter,” ujar Kombes Kurniawan di Poso, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, pendekatan hipnoterapi dipilih karena dinilai efektif dalam membantu peserta menata kembali cara berpikir, menghilangkan trauma masa lalu, dan membangkitkan motivasi untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial. “Kami ingin mereka tidak hanya pulih secara sosial, tetapi juga secara psikologis. Dengan kondisi mental yang lebih sehat, mereka akan lebih mudah diterima kembali di tengah masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Kombes Kurniawan menegaskan bahwa pendekatan keamanan tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik, tetapi juga melalui sentuhan kemanusiaan. Menurutnya, keberhasilan menjaga stabilitas di wilayah Poso bergantung pada kemampuan aparatur dan masyarakat untuk membangun empati serta kepercayaan bersama. “Menjaga keamanan bukan hanya soal senjata, tapi juga bagaimana kita menyentuh hati masyarakat melalui pendekatan humanis,” tegasnya.
Kegiatan hipnoterapi ini juga mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka mengakui metode tersebut membantu mengurangi beban emosional serta memberikan semangat baru untuk menatap masa depan.
Salah seorang peserta, yang merupakan eks napiter, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah dan kepolisian terhadap proses pemulihan mereka. “Kami merasa diperhatikan dan diberi kesempatan untuk berubah. Hipnoterapi ini membantu kami menenangkan diri dan belajar berpikir lebih positif,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Satgas Operasi Madago Raya untuk menciptakan keamanan yang inklusif di wilayah bekas konflik. Melalui kegiatan semacam ini, Polri berharap dapat memperkuat perdamaian dan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa deradikalisasi bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa upaya reintegrasi sosial berjalan efektif dan berkelanjutan. Tujuannya agar masyarakat Poso benar-benar pulih dan hidup dalam suasana damai,” tutup Kombes Kurniawan.