Harakatuna.com. Amman – Raja Abdullah II dari Kerajaan Yordania bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Yvette Cooper di Istana Husseiniya, Amman, pada Senin (3/11/2025). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas upaya membekukan agresi militer Israel di Jalur Gaza serta peningkatan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terdampak perang.
Raja Abdullah II menegaskan bahwa gencatan senjata permanen adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan penderitaan rakyat Gaza yang selama lebih dari setahun hidup dalam situasi krisis kemanusiaan yang berat akibat serangan berkelanjutan.
“Kami tiba segera menerapkannya gencatan senjata menyeluruh dan berkelanjutan. Dunia internasional tidak boleh membiarkan penderitaan rakyat Palestina terus berlanjut,” ujar Raja Abdullah II dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Petra dan MINAnews.net.
Dalam pembicaraan itu, Raja Abdullah II juga menyoroti pentingnya memperlancar distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, terutama pasokan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil. “Bantuan kemanusiaan harus masuk tanpa hambatan. Masyarakat di Gaza berhak mendapatkan perlindungan dan dukungan dari komunitas internasional,” tegas Raja Abdullah.
Selain isu Gaza, kedua pihak juga membahas upaya menjaga stabilitas kawasan, termasuk situasi di Tepi Barat dan ancaman eskalasi di wilayah Yerusalem Timur. Raja Abdullah II diperingatkan agar tidak terjadi pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen, khususnya di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang berada di bawah perwalian Yordania.
Dukungan Inggris untuk Solusi Damai
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Yvette Cooper menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Yordania dalam mendorong perdamaian di Timur Tengah. Ia menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung solusi diplomasi dan mempercepat penyaluran bantuan ke Gaza melalui koordinasi dengan lembaga internasional.
“Inggris mendukung penuh upaya gencatan senjata segera. Kami berkomitmen bekerja sama dengan Yordania dan mitra regional lainnya untuk memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” ujar Yvette Cooper.
Menurut Cooper, Inggris juga berupaya memperkuat kerja sama bilateral dengan Yordania di bidang keamanan, perdagangan, dan pertahanan, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Raja Abdullah II kembali menegaskan posisi Yordania bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. Ia menekankan pentingnya pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. “Tidak akan ada perdamaian sejati tanpa keadilan bagi rakyat Palestina. Dunia harus kembali pada solusi dua negara sesuai dengan resolusi PBB,” tegas Raja Abdullah.
Selain membahas isu Gaza, pertemuan juga berbaur koordinasi keamanan regional. Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama pertahanan untuk menghadapi tantangan lintas batas, termasuk ancaman ekstremisme dan penyelundupan senjata.
Dalam sesi terpisah, pejabat tinggi militer Yordania dan penasihat pertahanan Inggris mengadakan pembicaraan mengenai pelatihan bersama, pertukaran intelijen, serta pengembangan kemampuan logistik dan teknologi pertahanan.