Yogyakarta, Republiktimes.com — Sejumlah lembaga amil zakat di Daerah Istimewa Yogyakarta resmi membentuk wadah kolaborasi bernama Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pembentukan ini disepakati melalui pertemuan yang diadakan di Kaktus Coffee, Jl. Gondang Raya No.4–5, Kentungan, Condongcatur, Sleman (9/10/2025).
Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari LAZISNU, LAZISMU, Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), dan LAZNAS Dewan Dakwah. Dalam forum tersebut, seluruh peserta sepakat membentuk POROZ DIY sebagai wadah koordinasi dan sinergi antar-lembaga pengelola zakat untuk memperkuat peran zakat dalam pembangunan sosial-ekonomi masyarakat.
Struktur kepengurusan POROZ DIY ditetapkan sebagai berikut:
-
Ketua: Edo Segara Gustanto (LAZISNU)
-
Wakil Ketua: Syai’in Kodir (BMH), Larsito (WIZ), Maryono (LAZISMU)
-
Sekretaris: Marzhuki (LAZISMU)
-
Bendahara: Toni Hermanto (LAZ Dewan Dakwah)
Selain itu, Majelis Tinggi POROZ DIY diisi oleh tokoh-tokoh dari masing-masing lembaga pendiri: Yoga Khoiri Ali (LAZISNU), Jefry Fahanan (LAZISMU), Fatkhur Rochman (LAZ Dewan Dakwah), dan CH. Rohman (BMH).
Ketua terpilih, Edo Segara Gustanto, menyampaikan bahwa pembentukan POROZ DIY menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi antar-LAZ, meningkatkan efektivitas distribusi zakat, serta memperluas dampak pemberdayaan masyarakat di Yogyakarta.
“Kolaborasi ini bukan sekedar simbol kebersamaan, namun komitmen nyata untuk membangun ekosistem zakat yang lebih profesional, transparan, dan berdampak luas,” ujar Edo Segara Gustanto.
Dengan terbentuknya POROZ DIY, diharapkan sinergi antar-lembaga amil zakat dapat mendorong peningkatan literasi zakat, optimalisasi penghimpunan dana umat, serta penguatan peran zakat sebagai instrumen keadilan sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta.()