Harakatuna.com. SANAA-Pemimpin Baru al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) Mengeluarkan Ancaman Terbuka Terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dan Peng itua Teknologi Elon Musk, Dalam Sebuh Pesan Video Yang Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media Media. Pernyataan Itu Menjadi Kemunculan Publik Pertamananya Sejak Resmi Mengzil Alih Kepemimpinan Aqap Pada Tahun 2024.
Dilaporkan Oleh Times of India, Jumat (4/10/2025), Pemimpin Aqap Itu Menegaska Bahwa Kelompoknya Tidak Memiliki “Batas Merah” Dalam Melakukan Serangan Terhadap Kepentingan Amerika Seryat Dan Sekutuna. IA JUGA BERUMAA Majunakan Konflik Gaza Sebagai Alat Propaganda UNTUK BEMANGKITKAN SEMANGAT PERLAWANAN DI KALIGAN UMAT Muslim.
“Kami Tidak Memilisi Batas Merah Dalam Perang Melawan Musuh. Selama Amerika Mendukung Agresi Terhadap Gaza, Mereka Akan Mendukung Akibatnya,” Ujar Pemimpin Aqap Dalam Rekaman Tersebut, Seperti Ujar PemuPAP DALAM DALAM.
ANCAMAN TERSEBUT MUNCUL DI TENGAH MENINGKATYA KETEGIGIAN AKIBAT PERANG BEKEPanjangan Antara Israel Dan Hamas di Jalur Gaza. Pemimpin Aqap Menuding Kebijakan Washington Yang Terus Mendukung Israel Sebagai “Penyebab Penderitaan Rakyat Palestina” Dan Menyerukan Agar Para Pengincutnya Di Seluruh Dunia Melakukan Aksi Balanan.
Media Laporan Menuru, Pesan Tersebut Jagi Menyebut Nama Elon Musk, Yang Dianggap Simbol Kekuatan Teknologi Dan Ekonomi Barat. Aqap menuding Perusak-Perausahaan Global Milik Musk Berkontribusi Terhadap “Penindasan Digital” Terhadap Dunia Islam. “Mereka (para elit Barat) Menggunakan Teknologi Unk Bembuncam Suara Kebenaran. Kami Akan Melawan Mereka Di Setiap Medan, Baik di Dunia Nyata Maupun Di Dunia Maya,” Ujar Sang Pemimpin Aqap.
Analis Keamanan Internasional Menilai Bahwa Pernyataan Terbaru aqap ini menunjukkan upaya kebangkitan jaringan al-qaeda setelah Beberapa tahun aktivitasnya menurun akibat tekanan darsi koalisi internasional. Kelompok Tersebut Kini Berusia memanfaatkan Konflik Gaza Sebagai Momentum untuk Merekrut Anggota Baru Dan Memperuat Legitimasi Ideologinya Di Dunia Arab.
Seoran Pakar Kontraterorisme Dari Washington Institute Menyebut Langkah Aqap Itu Sebagai Bentuk “Perang Narasi” Yang Berbahaya. “Mereka Tahu Isu Gaza Punya Resonansi Besar di Dunia Muslim. Delangan Mengaitkan Perjuangan al-Qaeda Pada Penderitaan Palestina, Mereka Berusia Mendapatkan Simpati Publik Dan Kindruas.
Sementara Itu, Hingga Berita Ini Diturunkran, Pihak Gedung Putih Belum Mengeluarkan Pernyataan Resmi Terkait Ancaman Tersebut. Namun, Sumber Dari Departemen Perahanan sebagai Menyebut Bahwa Pihaknya Tengah Memantau Komunikasi Dan Aktivitas Digital Aqap Di Yaman, Yang Diduga Meningkat Dalam Beberapa Bulan Terakhir.
(Tagstotranslate) #bhinneKatunggalika