Harakatuna.com. Jakarta – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah mencatat keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga mencapai sekitar Rp300 triliun. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola keuangan negara yang lebih produktif dan transparan.
Efisiensi tersebut merupakan hasil kebijakan penghematan dan realokasi anggaran dari berbagai pos belanja kementerian/lembaga serta transfer ke daerah. Pemerintah menyebutkan, dana yang berhasil dihemat kemudian dialihkan ke program-program prioritas nasional seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), peningkatan layanan pendidikan, serta penguatan infrastruktur dasar.
“Instruksi efisiensi anggaran dilakukan agar setiap rupiah dari APBN digunakan secara tepat sasaran dan terfokus pada kesejahteraan rakyat,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan yang dikutip dari BeritaSatu, Sabtu (25/10/2025).
Langkah efisiensi ini, menurut pemerintah, juga bertujuan mencegah kebocoran anggaran serta memastikan belanja negara memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
“Dari hasil efisiensi ini, sekitar Rp300 triliun berhasil diamankan dari potensi penyimpangan dan diarahkan untuk belanja produktif,” kata salah satu pejabat Kementerian Keuangan.
Meski demikian, sejumlah ekonom menilai bahwa efisiensi strategi perlu diimbangi dengan arah kebijakan yang mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Efisiensi dianggap penting, namun harus disertai inovasi dalam pengelolaan belanja agar tidak menghambat strategi sektor-sektor.
Pemerintah memastikan, kebijakan efisiensi anggaran akan terus diperkuat pada tahun-tahun mendatang seiring dengan upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 6–7 persen serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.