
RepublikTimes.com – Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump Mengumumkan Bahwa Dirinya Telah Mencapai Sebuah “Kesepakatan Besar” Delangan Indonesia Melalui Pembicaraan Langsung DGan Presiden Ri Prabowo Subianto.
Pernyataan Tersebut Disampaikan Trump Melalui Akun Media Sosial Pribadinya, Truth Social, Pada Selasa (8/7) Pukul 20.50 Waktu Setempat. “Kesepakatan Besar, tagus semua pihak, baru saja tercapai gangan indonesia. Penyakit Bernegosiasi langsung gangan presiden Mereka Yangat Dihormati. Rincian Akan Segera Menyusul !!!” Tulisnya.
UNGGAHAN Trump Memicu Spekulasi Publik Terkait Isi Dan Sektor Kerja Sama Yang DiMaksud, Meskipun Hingan Kini Belum Ada Klarifikasi Resmi Dari Gedung Putih Maupun Pihak Istana Kepresiden Ri Ri Atau Kememereri.
Menariknya, UNGHAHAN TERSEBUT TURUT DIBAGikan ULANG MELALUI Instagram Story Sekretariat Kabinet Ri, Meski Tanpa Penjelasan Lebih Lanjut.
Trump Tidak Menyebutkan Secara Spesifik Bidang Kerja Sama, Namun Pernyataan Ini Muncul Hanya Dua Hari Setelah Ia Menancam Akane Pernakan Tarif Tambahan Sebesar 10% Terhadap Negara-Negara Yang Mendukung Blok Brik. Dalam UNGGAHAN SEBELUMYA PAYA MINGGU (6/7), Trump Menyatakan Bahwa Tidak Akan Ada Pengecualian Bagi Negi Yang Yang Mendukung Kebijakan Anti-Amerika Dari Kelompok Brics.
Indonesia Yang Tengah Menjajaki Keanggotaan Penuh Dalam Brics Pun Merpons Cepat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Bersama Tim Negosiasi Tarif Diterbangkangkan Ke Washington DC Pada 8 Juli 2025 untuk Melakukan Pembicaraan Langsung.
Presiden Prabowo Sendiri Baru Saja Menghadiri Ktt Brics Di Brasil Pada 6–7 Juli 2025, Di Mana ia Bertemu Sejumlah Pemimpin Dunia Dan Investor UNTUK MEMPERLUAS Jejaring Kerja Sama Ekonomi Global.
Dalam Perkembangan Terbaru, Airlangga Dalam Keterangan Pers di Brussel Pada Sabtu (12/7) Mengonfirmasi Bahwa Pemerintah sebagai Menunda Penerapan Tarif penting 32% Terhadap Produk Indonesia. Keputusan ini merupakan hasil negosiasi delan menteri perdagangan sebagai Dan kepala ustr pada 9 Juli 2025 di Washington.
Penundaan Tersebut Berlaku Selama Tiga Minju Sebagai Ruang Bagi Penyelesian Perundingan Lanjutan. Selain Tarif, Negosiasi JuGA Mencakup ISU Hambatan Non-Tarif, Kerja Sama Ekonomi Digital, Serta Pengual Kemitraan Di Sektor Mineral Kritis Seperti Nikel Dan Tembaga-Delebut Delebut Menjadi Fokius Keterarah As UnsoKonga.