Harakatuna.com. Yaman — Kelompok militan Al Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) melancarkan serangan bunuh diri terhadap markas Brigade Dukungan dan Bala Bantuan ke-1 di Provinsi Abyan, wilayah pesisir selatan Yaman, pada Selasa (21/10/2025). Serangan brutal tersebut menimbulkan sedikit empat tentara dan melukai 15 orang lainnya.
Menurut laporan Jurnal Perang Panjang (23/10), serangan itu dilakukan melalui dua bom mobil (VBIED) dan enam bom pelaku bunuh diri yang mengenakan sabuk peledak.
Brigadir Jenderal Nasr Atef al-Yafei, juru bicara militer setempat, mengatakan bahwa serangan dimulai ketika dua kendaraan menembakkan bahan peledak berusaha menembus gerbang utama kompleks militer.
“Elemen teroris menyerang markas menggunakan dua bom mobil. Pasukan brigade berhasil mengakhiri bom pertama di dekat gerbang utama, sementara elemen lain berusaha menyusup ke kompleks tersebut. Namun pasukan dengan gagah berani menghadapi mereka dan membunuh enam pelaku bom bunuh diri,” ujar Nasr Atef al-Yafei, dikutip dari kantor berita resmi militer Perisai Selatan.
Serangan tersebut memicu baku tembak sengit selama beberapa menit sebelum situasi berhasil dikendalikan.
Kementerian Pertahanan dan Staf Umum Kepresidenan Yaman, dalam pernyataan resminya kepada kantor berita Saba Net, mengutuk keras aksi teror tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. “Kementerian memuji keberanian pasukan Brigade Dukungan dan Bala Bantuan ke-1 dalam menggagalkan serangan dan mempertahankan posisi mereka di Abyan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Konteks Politik dan Keamanan
Brigade Dukungan dan Bala Bantuan ke-1 merupakan bagian dari pasukan pro-Dewan Transisi Selatan (Dewan Transisi Selatan/STC) — faksi bersenjata yang bersekutu dengan pemerintah Yaman, namun memiliki agenda politik yang berbeda, termasuk mendukung ekstensi Yaman Selatan.
Serangan ini menjadi bagian dari rangkaian aksi kekerasan terbaru yang dilakukan AQAP terhadap pasukan keamanan dan militer di wilayah selatan, yang selama beberapa tahun terakhir menjadi titik konflik antara kelompok separatis, milisi Islamis, dan pasukan pemerintah.
AQAP, yang dikenal sebagai salah satu cabang paling aktif dan berbahaya dari jaringan Al Qaeda global, telah berulang kali melancarkan serangan terhadap instalasi militer dan pejabat keamanan Yaman sejak awal perang saudara. Pasca-serangan, otoritas keamanan Abyan meningkatkan penjagaan di seluruh fasilitas militer dan pos pemeriksaan utama di sepanjang jalur menuju kota Zinjibar dan Shaqra.
Pemerintah Yaman berkomitmen melanjutkan operasi kontra-terorisme di wilayah selatan untuk menumpas sisa-sisa jaringan AQAP yang masih beroperasi di provinsi pedalaman Abyan dan Shabwah.