
Harakatuna.com. Jakarta — Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan pencapaian yang signifikan, khususnya di sektor ekonomi dan kesejahteraan sosial. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, berbagai indikator ekonomi bergerak ke arah positif, menandakan kebijakan Kabinet Merah Putih berjalan sesuai jalur.
“Angka kemiskinan turun ke 8,47 persen, terendah dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Airlangga dalam acara “1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen” di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin kini berada di angka 23,85 juta orang, atau menurun signifikan dibandingkan Maret 2024. Menurut Airlangga, pencapaian ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial serta ketahanan ekonomi. rakyat.
Selain penurunan kemiskinan, tingkat ketenagakerjaan juga mencatat rekor positif. Jumlah penduduk yang bekerja mencapai 145,77 juta orang, dengan tambahan 3,59 juta tenaga kerja baru pada Februari 2025. “Tingkat kemiskinan terbuka menurun menjadi 4,76 persen — terendah sejak 1998,” tegasnya.
Pemerintah juga meningkatkan akses pembiayaan, salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan biaya rendah. Tahun ini, pemerintah memberikan tambahan Rp130 triliun untuk sektor properti guna memperkuat ekonomi domestik.
Hingga September 2025, tercatat 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan telah mendapatkan akses permodalan melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). “Semester I tahun ini pemerintah menggelontorkan stimulus sebesar Rp61 triliun untuk optimalisasi dan penebalan bansos,” jelas Airlangga.
Stimulus tersebut meliputi Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN, subsidi upah, diskon tarif listrik, hingga bantuan transportasi untuk liburan. Inovasi baru juga dilakukan melalui pemberian bonus bagi pengemudi ojek online (ojol) yang untuk pertama kalinya dibiayai di luar APBN.
Selain itu, pemerintah meluncurkan paket ekonomi 8+4+5 yang ditujukan untuk memperkuat konsumsi rumah tangga dan membuka 4 juta lapangan kerja baru. “Dari lima program itu, termasuk magang bagi 100 ribu lulusan perguruan tinggi dengan uang saku setara UMK, serta perpanjangan PPh Pasal 21 DTP untuk sektor padat karya, pariwisata, dan perumahan,” paparnya.
Airlangga juga menampilkan kunjungan wisatawan pada Agustus 2025 yang mencatat rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19. Sementara itu, Indonesia meraih pencapaian besar di kancah global, mulai dari penandatanganan perjanjian dagang Indonesia–EU CEPA, Indonesia–Kanada CEPA, hingga keanggotaan dalam BRICS yang memperluas diversifikasi ekonomi nasional.
“Neraca perdagangan kita mencatatkan surplus 5,49 miliar dolar AS pada Agustus 2025. Ini menunjukkan ekonomi Indonesia semakin tangguh di tengah global,” pungkas Airlangga.