
Harakatuna.com. Jakarta – Memasuki tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, diplomasi Indonesia tercatat semakin aktif dan diperhitungkan dunia. Sejumlah kunjungan kenegaraan, partisipasi dalam forum internasional, serta pidato tegas di panggung Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis global.
Dalam pidato Sidang Umum PBB 2025, Presiden Prabowo menyampaikan pesan kuat mengenai komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia. “Indonesia akan selalu berdiri di garis depan membela keadilan global, termasuk perjuangan rakyat Palestina. Diplomasi kita bukan hanya untuk kepentingan bangsa sendiri, tetapi juga untuk kemanusiaan,” tegas Presiden Prabowo.
Kehadiran Indonesia di forum KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, juga memperkuat komitmen tersebut. Indonesia tampil sebagai negara yang berperan aktif dalam mendorong solusi damai atas konflik kemanusiaan.Lawatan Strategis ke Berbagai Kawasan.
Dalam satu tahun terakhir, Presiden Prabowo telah melakukan sejumlah kunjungan kenegaraan, di antaranya ke Beijing, Washington DC, Kuala Lumpur, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, Yordania, Singapura, Rusia, Jepang, Kanada, dan Belanda.Di Beijing, Indonesia dan Tiongkok menandatangani kerja sama dengan strategi di bidang investasi dan infrastruktur.
Di Washington DC, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk membahas keamanan maritim, keamanan, dan rantai pasok global. Di Malaysia, pembahasan difokuskan pada perlindungan pekerja migran, kerja sama ekonomi, serta keamanan di Selat Malaka.
“Diplomasi kita berorientasi pada kemitraan yang setara. Indonesia tidak berpihak pada satu blok tertentu, tetapi membangun jejaring dengan semua pihak demi kepentingan nasional dan perdamaian global,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Indonesia juga tampil menonjol di APEC (Peru) dan G20 (Brasil). Di APEC, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pembangunan inklusif agar negara berkembang tidak tertinggal. Di G20, Indonesia menganjurkan penguatan kerja sama pangan dan energi serta mendukung ekosistem global untuk memberantas kelaparan dan kemiskinan.
“Posisi Indonesia kini semakin kuat. Dunia memandang kita sebagai negara yang tidak hanya berbicara soal ekonomi, tapi juga memperjuangkan keadilan dan solidaritas global,” kata Juru Bicara Kepresidenan, Ari Dwipayana.
Peningkatan diplomasi ini menunjukkan transformasi Indonesia menjadi negara yang berdaulat, tegas, dan berpengaruh. Kehadiran aktif Indonesia di forum internasional bukan hanya memperluas jejaring ekonomi dan politik, tetapi juga meneguhkan peran bangsa sebagai penyeimbang dalam dinamika global.
“Dalam satu tahun ini, dunia menyaksikan Indonesia yang lebih vokal, lebih aktif, dan lebih dihormati. Inilah arah diplomasi baru yang akan terus kita jalankan,” tutup Presiden Prabowo.