
Harakatuna.com. Jakarta — Satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan arah pembangunan yang semakin jelas menuju kemandirian nasional. Sejumlah kebijakan strategi yang termasuk dalam agenda besar Asta Cita mulai menampilkan hasil nyata, terutama di sektor pangan, energi, dan ketenagakerjaan.
Pemerintah fokus memperkuat fondasi ekonomi agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor, baik untuk kebutuhan pangan maupun energi. Pada saat yang sama, akses masyarakat terhadap lapangan kerja terus terganggu melalui berbagai program inovatif.
Swasembada Beras di Depan Mata
Salah satu pencapaian paling menonjol datang dari sektor pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Targetkan awal Bapak Presiden kepada kami empat tahun. Setelah 21 hari menjadi tiga tahun, 45 hari kemudian menjadi satu tahun. Alhamdulillah, kalau tidak ada aral melintang, dua sampai tiga bulan ke depan Indonesia tidak impor lagi,” ujar Amran dalam keterangannya.
Ia menegaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras para petani di seluruh Indonesia dan dukungan penuh Presiden terhadap peningkatan kesejahteraan mereka.
Kemandirian Energi Menguat
Selain sektor pangan, kinerja sektor energi nasional juga mencatat perkembangan positif. Produksi minyak dan gas (migas) dalam negeri atau pengangkatan mencapai 111,9 persen dari target APBN pada semester pertama 2025 — sebuah pencapaian yang melampaui ekspektasi.
Pengamat energi dari Gerilya Institute, Subhkan Agung Sulistio, menilai hasil ini sebagai indikator bahwa tata kelola energi nasional menunjukkan tren perbaikan yang signifikan.
“Langkah ini menunjukkan ada perbaikan di lapangan. Untuk memperkuat tren positif ini, pemerintah terus memperluas wilayah kerja baru dan menemukan cadangan minyak baru,” katanya.
Subhkan juga menyoroti kebijakan legalisasi sumur minyak rakyat sebagai strategi yang efektif untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan sektor energi.
“Pemanfaatan sumur tua oleh masyarakat memperkuat kemandirian energi di tingkat lokal,” tambahnya.
Transformasi Dunia Kerja
Di sektor ketenagakerjaan, pemerintah meluncurkan berbagai program adaptif untuk menghadapi perubahan zaman. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memperkenalkan Karirhub, platform digital yang berisi lebih dari 200.000 lowongan kerja aktif dan menjadi bagian dari ekosistem SiapKerja.
“Selain Maganghub, sebenarnya Kemnaker juga sudah memiliki aplikasi Karirhub, yang ada di platform SiapKerja, berisikan lowongan kerja. Jadi Karirhub bukan lowongan magang, tapi lowongan kerja,” jelas Yassierli.
Melalui platform ini, pencari kerja dapat terhubung langsung dengan perusahaan sesuai minat dan keahlian, sementara pemerintah memperluas program upskilling dan reskilling untuk menekan angka penurunan terbuka.
Konsolidasi Menuju Kedaulatan Ekonomi
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf, Adib Miftahul, menilai pencapaian tersebut sebagai bentuk “reset besar-besaran” terhadap tata kelola ekonomi nasional.
“Presiden Prabowo tengah menata ulang tata kelola ekonomi agar lebih transparan dan berpihak pada rakyat,” ujar Adib. Menurutnya, kebijakan seperti hilirisasi tambang, legalisasi sumur rakyat, dan penguatan produksi dalam negeri menjadi landasan pelestarian ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan serangkaian langkah konkret di berbagai sektor strategi, arah besar pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan berdikari kini mulai tampak nyata.