
RepublikTimes.com – Pengamat Politik Fhisip Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, Menyatakan, Bahwa Peristiwa Demo Ribuan Rakyat. Peringatan Ini Berlaku Bagi Seluruh Elit Aparatur Negara Dan Tidak Hanya Daerah.
“Apa Yang Terjadi Di Pati Merupakan Bentuk Nyata Dari Nasib Yang Akan Diterima Elit Politik Yang Suda Berkuasa Apaboda Menentang Kehendak Rakyat. HAL INI BEMUKAN JANJINY JANJINY JANJININ JANJININ KEAMAR JANJINIGADADADADA, LIBENANG MELIMAR JANJINIGADAN, LUGENANG MELANGGAR, LUGARANG MELIMAR JANJINGAR, LIBENANG KEAJAR LUGARAGADA, LIBENANG MERLITAT BAHJINYAT DEITAT BAHJINIGADAN BAHJINIGADAN BISA JANJINIGADAN Keterangan Tertulisnya, Pada Kamis (14/8/2025).
Lebih Lanjut, Insan Menilai, Bahwa Bupati Pati, Sudewo, Telah Melanggar Janjinya Kepada Rakyat Setelah Menerima Mandat Kekuasaan Dari Rakyat. Di Mana Kenaikan Pajak Dan Retribusi untuk Menambah Pendapatan Asli Daerah (Pad) Pati Merupakan Gagasan Yang Ditulerknya Ketika Kampanye.
“Bupati Pati, Sudewo, Telah Melanggar Janji Kampanyenya Sendiri Delangan Menaikkan Pukak PBB 250%. Setelah Menerima Mandat Kekuasaan Dari Rakyat, ”Lanjut Insan.
Pernyataan Dalamnya, Insan Melanjutkan, Bahwa Peringatan Ini Tidak Hanya Berlaku Bagi Aparatur Negara Di Daerah-Daerah Di Indonesia. Namun, peringatan ini juga berlaku kepada aparatur negara lainnya, bahwa suara rakyat adalah sumber mandat kekuasaan yang mereka miliki.
“Kita Dapat Melihat Bahwa Masyarakat Semakin Sadar Akan Posisinya Sebagai Pemberi Mandat Kekuasaan. Apa Yang Terjadi Di Pati Ini Merupakan Peringatan Bagi Pejabat Pemerintah Pusat Apabila MereKeka KEBAKAN PEBANJAN PUSANGAN PUSAJAN MANDINA masyarakat. “
“Dalam Demokrasi, Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei).”
(Tagstotranslate) demo pemakzulan