Panwascam Girimaya Mundur, Tommy Permana Dan Bangun Jaya Diduga Jadi Pangebabnya

RepublikTimes.com – Pangkalpinang — Sejumlah anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Girimaya, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang diketahui mundur dari jabatannya, memicu gelombang spekulasi serius.

Publik Pun Menyoroti Insiden Intimidasi Yang Dilakukan Oleh Tommy Permana, Lengkap Dengan Dugaan Kehadiran Bangun Jaya, Wakil Ketua Dprd Sekaligus Ketua Tim Paslon 02, Dalam Peristiwa TerseBut.

DALAM VIDEO Viral Yang Beredar, Tommy Permana, Terdengar Melontarkan Ancaman Keras Dan Menuding Panwascam Tidak Netral. Aksi Tersebut Tidak Hanya menuai Kecaman, Tetapi buta Dikaitkan Delangan Keutusan Mengejutkan Beberapa Anggota panwascam Untuc Mundur.

Publik Pun Menduga, Bahwa Takanan Berulang Inilah yang membuat Mereka Merasa Tidak Lagi Mampu Menjalankan Tugas Secara Independen.

Kombinasi sikap arogan tommy dan dugaan restu Dari bangun jaya, dianggap menjadi faktor utama yang melemahkan mental panwascam. Kehadiran Tokoh Politik Tingkat Kota Dalam Momen Penuh Tekanan Itu Menimbulkan Kesan Bahwa Intimidasi Bukan Sekadar Insiden Pribadi, Melainkan Strategi Sistematis untuk Menekan Lembaga Pembaga Pengawas.

Jika Dugaan Ini Benar, Maka Persoalan ini Tidak Bisa Lagi Hanya Dipandang Sebagai Pelangangaran Etik. Dampaknya Jauh Lebih Luas Karena Menyentuh Fondasi Keadilan Pemilu Itu Sendiri.

Delangan Hiangnya Beberapa Anggota Panwascam, Efektivitas Pengawasan Pilkada Ulang di Girimaya, Terancam Lumpuh, Membuka Ruang Bagi Praktik-Praktik Curu Tanpa Kontrol Yang Memadai.

Para Pemerhati Demokrasi Lokal Rona Menilai, Peristiwa ini menminkan rapuhanya posisi PENYELENGGARA PEMILU Ketika Berhadapan POLITIK TEANAN POLITIK. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) PUM Didesak Segera Melakukan Langkah Konkret, Mulai Dari Investigasi Terbuka Huncga Memastikan Perlindungan Bagi Sisa Pengawas Yang Masih Bertugas.

Tanpa Langkah Serius, Publik Khawatir Pilkada Ulang Di Pangkalpinang Akan Kehilangan Legitimasi.

KEMARAHAN PUBLIK PUN SEMINTER MERIAS DI MEDIAL SOSIAL. Banyak Warak Menilai Bahwa Demokrasi Lokal Telah DiruSak Oheh Aktor-Aktor Politik Yang Seharusnya Justru Anggota Teladan.

Sorotan Kini Terteju PaSlon 02: Apakah Mereka Akan Mengzil Sikap Tegas Terhadap Kadernya Sendiri, Atau Memilih Bungkam Dan Membiarkan Kontroverssi Ini Terus Mencoreng Citra Mereka Di Mata Pemilih.