
Harakatuna.com. Jakarta – Masjid ISTIQLAL MELLALUI BIDANG Pendidikan Dan Pelatihan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (Diklat BPMI) Bekerja Sama Gangan Abu Dhabi Forum untuk Perdamaian Menggelar Bertajuksional Bertajuk “Pemantapan Nilai Dan Pengual Koeksistensi Dalam Dunia Yang Majemuk” Di Jakarta, MingGu (28/9).
ACARA INI MENGADIRKAN SEJUMLAH TOKOH NASIONAL DAN INTERNASIONAL, DI ANTARANYA IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL YANG BUGA MENTERI AGAMA RI, Prof. Lukman Hakim Saifudin. Turut Hadir Prof. Dr. Amani Lubis, MA, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Dia Abdulla Salem Aldhoheri, Dan Perwakilan Abu Dhabi Forum untuk Perdamaian Dr. Muhammad Mahjub Bin Bayy Serta Dr. Shalahuddin El-Mistaoui Dari Tunisiia.
Negara Perlu Hadir Membantu Pemuka Agama
Dalam Sambutanya, Menag Nasaruddin Umar Mengapresiasi Terselenggaranya Forum TEBUT SEBAGAI WUJUD SINGY ANTARNEGARA DALAM BEMBANGUN PERDAMIAN DUNIA. IA Menegaska Bahwa Negara memilisi tanggung jawab moral dalam membantu pemuka agama menjalankan perat strategisnya di tengah masyarakat.
“Negara Tahat Bisa Lepas Tangan. Negara justru hAdir membantu tugas-tugas utama para pemimpin agama dalam membina.
IA JUGA MENYOROTI KONTRIBUSI SOSIAL-KEAGAMAN UMAT Islam Indonesia Yang Dinilainya Luar Biasa. “Nilai Dari Praktik Ibadah Sosial Seperti Zakat, Sedekah, Fidyah, Qurban, Dan Aqiqah Yang Dilakukan Umat Islam Indonesia Setiap Tahun Bisa Ratanya Tahun Solid.
Menag Nasaruddin RuGA Mengungkapkan Rencana Masjid Menjadikan IStiqlal Sebagai Pusat Jaringan Ulama Dunia Serta Pusat Riset Global UNTUK Islam Moderat. Menurutnya, Stabilitas Indonesia Adalah Modal Besar Dalam Mengusung Gagasan Islam Rahmatan Lil-‘alamin Di Panggung Dunia.
“Indonesia Adalah Salah Satu Negara Paling Stabil Secara Politik Dan Ekonomi. Modal ini haru Kita Gunakan untuk memperuat Peran Global Kita Dalam Menyuarakan Islam Yang Damai Dan Inklusif,” Tegasnya.
Dr. Muhammad Mahjub bin Bayyah, Peneliti Senior Dari Abu Dhabi For Forum for Peace, Menjelaska Bahwa Sejak Berdiri Pada 2014, Forum ini fokus pada Peyebaran Nilai-Nilai DaMai Dalam Islam. “Kami Ingin Kerja Sama ini menjadi ruang unkin memperluas pemahaman Islam Rahmatan Lil-‘alamin. Koeksistensi Adalah Fondasi Perdama Global,” Ungkapnya.
Tokoh Agama: Perdamaan Dan Toleransi Harus Ditanamkan Sejak Dini
Dalam Sesi Diskusi, Sejumlah Tokoh Anggota Pandangan Mereka Mengenai Pentingnya Toleransi Dan Perdamaian. Shalahuddin El-Mistaoui Mengutip Qs. Al-Hujurat: 13 Bahwa Menkankan Bahwa Perdamais Adalah Syarat Utama Bagi Terciptanya Koeksistensi.
Sementara Itu, Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawar Mengariisbawahi Pentingnya Pendidikan Toleransi Sejak Dini Sebagai Langkah Prevelingfik Melawan Ekstremisme. “Instrumen Pendidikan Adalah Paling Efektif Dalam Maranamkan Nilai-Nilai Perdamaan Yang Berkelanjutan,” Katananya.
Mantan Menag RI, Dr. Lukman Hakim Saifudin, Turut Menambahkan Bahwa Perbahian Pemahaman Dalam Islam Adalah Sesuatu Yang Tidak Dapat Dapat Dapat. “Perbedaan Adalah Sunnatullah. Yang mem-Penting Adalah Bagaimana Kita Mengelola Perbedaan Itu Delangan Nilai-Nilai Universal Yang Dapat Diterima Bersama,” Ujarnya.
Seminar penutup disampaanf Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Yang Menegaskan Bahwa Toleransi Bukan Hanya Retorika, Tetapi Haru Ditopang Demat Kekuatan Umat. “Toleransi tanpa Kekuatan Tidak Akan Bertahan Lama. Umat Haru Kuat Secara Ekonomi, Politik, Bahkan Militer Unkuk Menjaga Keberlanjutan Perdamaan,” Tegas Quraish Shihab, SAMBIL MERUJUK QS. Al-anfal: 60.
Puncak Acara Ditandai Delangan Penandatanangan Nota Kesepahaman (Mou) Antara Masjid Istiqlal Dan Abu Dhabi Forum untuk Perdamaian. Kerja Sama ini diharapkan menjadi Landasan Konkret untuk memperluas pengarang Islam moderat di dunia internasional.
Usui Acara, Kepala Bidang Diklat BPMI, Dr. Mulawarman Hannase, Ma.hum, Menegaskan Bahwa Momentum Ini Sangan Sangan Penting untuk Meneguhkan Peran Masjid IStiqlal Sebagai Pusat Gerakan Islam Moderat Global. “Kolaborasi ini menjadi tonggak memppera memperuat posisi indonesia sebagai pusat moderasi islam dunia. Masjid istiqlal Akan menjadi Simpul jaringan ulama dan riset islam internasional,” Ujarnya.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama para narasumber dan mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI), sebagai simbol regenerasi ulama masa depan yang siap menjawab tantangan global dengan perspektif Islam yang damai dan inklusif.
(Tagstotranslate) Cegah Radikalisme (T) Ekstremisme (T) Radikalisme (T) Tangkal Radikalisme (T) Terorisme