
Harakatuna.com. Surabaya – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur Bersama Badan Nasional Pengulangan Terorisme (BNPT) Menggelar Diskusi Kebangs (21 KebuB (UsaBuk (UsaBel (UsaM) SUNMUBUB SUNAN (UMPEL SUNMUBUK (UMPEL (UMPEL SUNMUBUK (UMPEL (NEKUBUB NEGEL (UNMIM)
Acara Yang Mengusung Tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, Dan Cinta Tanah Air” ini melibatkan Berbagai Kalangan, Termasuk Kreator Animasi Lokal Minilemon. Pendiri Minilemon, Reno Halsamer, Menyebut Karya Animasi anak Bangsa Dapat Media Media Efektif untuk Menanamkan Nilai Toleransi Sejak Usia Dini.
“Minilemon Lahir Dari Kecinaan Terhadap Budaya Sekaligus KegelisaHan Melihat Maraknya Konten Intoleran Di Ruang Digital,” Ujarnya.
Animasi Minilemon Menghadirkan ENAM KARAKTER ANAK-ANAK YANG MEREPRESENTASIKAN Keragaman Etnis di Indonesia: Wayan (Bali), UCUP (Sunda), Togar (Batang), Slamet (Muslim JAWA), Minggus (Papua), Dan Memey (Muslim Jawa), Minggus (Papua), DAN memey). Melalui Kisa Persahabatan Mereka, Reno Ingin Menankan Pentingnya Saling Menghargai Dalam Keberagaman.
Menurutnya, anak-anak adalah kelompok pupat pinanasi terpapar paham intoleransi karena sebagian besar hanya menghenal informasi melalui internet. “Anak Usia Dini Hanya Bisa Disentuh Lewat Gambar Bergerak, Video, Film Atau. Karena Itu Nilai Toleransi Haru Dikemas Secara Visual Agar Muda Ditangkap,” Jelas Reno.
IA JUGA MENIKANAN PENTINGNYA PERAN IBU SEBAGAI PENDAMPING UTAMA SAAT ANAK MONONTON KONTEN Digital. “Pendekatan Kepada Anak dan Ibu Sangan Sangan Penting Pesan Toleransi Bisa Sampai,” Tambahnya.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Bnpt, Kolonel Sus Dr Halanianto S.Pd., M.Pd., Menegaskan Bahwa Kondisi Global Memilisi Dampak Signikan Terhadap Situasi Nasional, Termasuk Penyebaran Pam Radikal. “Metode Perekrutan Sekarang Jauh Lebih Halus, Bisa MasaK Lewat Rumah Ke Rahat, Komunitas, Hingan Organisasi Keagama,” Ungkapnya.
HARIANTO MENGINGATKAN, MESKI Pada 2023 Indonesia Tercatat Berada Di Level Zero Terrorist Attack, Kewaspaan Masyarakat Tetap Mutlak Diperlukan. Sementara Itu, ketua fkpt jatim, husniyatus salamah zainiyati, forum menilai rembuk merah putih ruang strategis unktemukan tokoh agama, semuda, dan media media dalam radikalisasi.
“Intinya, Kita Ingin Menumbuhkan Budaya Saling Menghargai Dan Saling Menghormati. Narasi Kebencian Haru Disisihkan,” Tegasnya.
Uinsa Sendiri Kini Mulai Menerapkan Kurikulum Cinta Dariian Kementerian Agama Yang Mengedepankan Prinsip Rahmatan Lil ‘Alamin. Di Penghujung Acara, Reno BerharaP Bnpt Dapat Lebih Banyak Memanfaatkan Pendekatan Visual Seperti Animasi Dan Komik Dalam Menyampaikan Pesan Toleransi.
“Kalau anak-anak pondok bisa membuat komik tentang toleransi, lalu dipertukarkankan anak-anak Dari agama lain, Itu bisa jadi jembatan pemahaman yang luar biasa,” Pungkasnya.
(Tagstotranslate) #bhinneKatunggalika